Hubungan istimewa karena penguasaan dianggap ada apabila: (i) satu pihak menguasai pihak lain atau satu pihak dikuasai oleh pihak lain, secara langsung dan/atau tidak langsung; (ii) dua pihak atau lebih berada di bawah penguasaan pihak yang sama secara langsung dan/atau tidak langsung; (iii) terdapat orang yang sama secara langsung dan/atau tidak langsung terlibat atau berpartisipasi di dalam pengambilan keputusan manajerial atau operasional pada dua pihak atau lebih; (iv) para pihak yang secara komersial atau finansial diketahui atau menyatakan diri berada dalam satu grup usaha yang sama; atau (v) satu pihak menyatakan diri memiliki hubungan istimewa dengan pihak lain (Pasal 4 ayat (4) PMK Nomor 22/PMK.03/2020).